Sejarah Perkembangan Teknologi Hologram
Ø SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI HOLOGRAM
Sejarah Teknologi Hologram
Seorang Ilmuwan dari Universitas Arizona telah mengembangkan suatu teknologi, dan di mana satu hari teknologi itu dapat digunakan untuk menyimpan data dalam jumlah yang besar dan dalam bentuk holografik. Menurut seorang ilmuwan Nasser Peyghambarian mengatakan bahwa optik Hologram akan menawarkan aplikasi untuk masa depan dalam manufaktur serta dalam industri hiburan. Tim peneliti dari Universitas Arizona sudah mengumumkan jika mereka berhasil mengembangkan gerakan tercepat dari teknologi hologram 3D.
Seorang Ilmuwan dari Universitas Arizona telah mengembangkan suatu teknologi, dan di mana satu hari teknologi itu dapat digunakan untuk menyimpan data dalam jumlah yang besar dan dalam bentuk holografik. Menurut seorang ilmuwan Nasser Peyghambarian mengatakan bahwa optik Hologram akan menawarkan aplikasi untuk masa depan dalam manufaktur serta dalam industri hiburan. Tim peneliti dari Universitas Arizona sudah mengumumkan jika mereka berhasil mengembangkan gerakan tercepat dari teknologi hologram 3D.
Teknologi
hologram merupakan salah satu teknologi hasil rekayasa optik. Teknologi ini
sebenarnya sudah dikembangkan sejak akhir tahun 1940 an oleh fisikawan Hungaria
bernama Dennis Gabor. Dennis memperoleh nobel fisika tahun 1971 atas karyanya
dalam penemuan dan pengembangan pada metode holografi. Dennis secara tidak
sengaja menemukan teknik holografi ini dalam usaha penelitiannya mengenai
pengembangan mikroskop elektron. Oleh karena itu, teknik holografi Dennis menggunakan
sebuah metode yang dinamakan electron holography. Pengembangan teknik holografi
ini tidak berkembang sampai tahun 1962. Pada tahun tersebut, seorang ilmuwan
Uni Soviet, Yuri Denisyuk, mengembangkan sebuah sistem laser yang dapat
“merekam” objek secara tiga dimensi. Teknik holografi yang ditemukan Yuri dan
tim diberi nama transmission hologram. Sinar laser dikenakan pada objek dan
diteruskan ke lapisan hologram. Gambar rekonstruksi ditampilkan pada sisi
lainnya dari lapisan hologram tersebut. Teknik holografi Yuri menggunakan
campuran emulsi dari Perak–Halida sebagai medium perekaman.
Pada perkembangan selanjutnya,
teknik transmission hologram mengalami kemajuan yaitu ditemukannya teknik
holografi lain yang biasa disebut rainbow hologram. Rainbow hologram ditemukan
oleh Dr. Stephen Benton dari MIT pada tahun 1968. Rainbow hologram ini biasa
kita temukan dalam label-label yang bisa menjamin keaslian suatu produk.
Rainbow hologram juga biasa digunakan untuk tujuan keamanan. Kelebihan rainbow
hologram adalah dapat menghasilkan gambar rekonstruksi hanya dengan cahaya
putih yang merupakan cahaya umum di sekitar kita.
·
CARA KERJA
Secara
umum, hologram merupakan sebuah proses penampilan gambar yang terbentuk akibat
terbentuknya pola pencampuran sinar ketika dua sinar laser bertumbuk pada satu
permukaan holograf. Salah satu dari sinar tersebut dinamakan Reference Beam
yaitu sinar yang tidak memantul pada objek, sedangkan sinar yang lain disebut
Object Bea karena memantul dan mengenai objek.
§ TRANSMISSION HOLOGRAM
Transmission Hologram merupakan
hologram yang terbentuk karena pertumbukan Reference Beam dan Object Beam pada
satu permukaan holograf. Pada umumnya, Transmission Hologram memerlukan sinar
seragam seperti sinar laser sebagai sumber cahaya dalam pembentukan gambar
rekonstruksi dari suatu objek.
Gambar :
Ilustrasi Prinsip Kerja Transmission Hologram (web.mit.edu)
Terlihat pada gambar di atas, sinar laser dibagi
menjadi dua oleh Beam Splitter. Beam splitter ini merupakan sebuah kaca yang
bersifat setengah cermin dan setengah lensa. Sinar yang dipisah oleh beam
splitter dibagi menjadi dua, yaitu reference beam dan object beam. Reference
beam diarahkan langsung pada permukaan holograf. Sedangkan sinar yang lain
yaitu object beam, diarahkan pada objek dan dipantulkan menuju permukaan
holograf. Percampuran antara reference beam dan object beam pada permukaan
holograf dapat menghasilkan gambar rekostruksi yang dapat dilihat pada sisi
holograf yang tidak terkena sinar atau sisi yang berlawanan dari permukaan
holograf yang dikenai sinar.
§ RAINBOW
HOLOGRAM
Pada umumnya, transmission hologram memerlukan sinar
yang bersifat quasi-monokromatik seperti sinar laser. Akan tetapi, terdapat
jenis transmission hologram yang bisa menggunakan sumber cahaya putih atau
cahaya sekitar, yang disebut Rainbow
Hologram. Rainbow hologram merupakan perkembangan dari transmission
hologram yang hanya bisa bekerja jika dikenai sinar laser. Rainbow hologram
dapat bekerja meskipun hanya mendapat cahaya biasa atau cahaya putih. Gambar
rekonstruksi yang tercipta pada rainbow hologram merupakan hasil dari dua
proses holografi. Proses pertama mirip seperti pada transmission hologram
sebagai objek dan hologram yang terbentuk melalui celah horizontal.
Gambar di atas merupakan susunan optika yang digunakan
oleh Dr. Stephen Benton untuk menghasilkan efek rainbow hologram pada tahun
1968. Dari gambar di atas, terlihat bahwa celah horizontal terletak di depan
objek. Celah horizontal ini bertujuan untuk menghilangkan efek parallax (Efek
perbedaan persepsi posisi akibat perbedaan sudut pandang) secara vertikal.
Objek disinari oleh cahaya laser, kemudian sinar dipantulkan melalui celah
sempit menuju lapisan hologram. Selain itu, lapisan hologram juga dikenai oleh
reference beam. Hal ini persis seperti pada transmission hologram. Perbedaannya
hanya terletak pada penggunaan celah sempit horizontal (Narrow slit). Adanya
celah sempit di depan objek ini membuat pengamat hanya bisa melihat sebagian
kecil dari objek pada suatu sudut pandang. Pengamat dapat mengamati bagian
kecil lainnya dari objek jika merubah sudut pandangnya. Jika rainbow hologram
ini dikenai cahaya putih secara langsung, maka tiap-tiap sinar dengan panjang
gelombang berbeda akan menghasilkan gambar rekonstruksi pada sudut berbeda.
Sehingga keseluruhan objek dapat dilihat oleh pengamat melalui satu sudut
pandang. Jika pengamat mengubah sudut pandangnya, maka akan terjadi pergeseran
panjang gelombang sinar yang seolah-olah mengubah warna objek menjadi
warna-warna pelangi (penyusun sinar putih). Inilah alasan mengapa teknik
holografi ini disebut rainbow hologram.
§
REFLECTION HOLOGRAM
Hologram tipe refleksi memiliki
perbedaan dalam menghasilkan gambar rekonstruksi dengan hologram tipe transmisi.
Pada hologram tipe transmisi, sinar referensi dan sinar objek bertemu pada satu
sisi dari permukaan hologram. Sedangkan pada hologram tipe refleksi ini, sinar
referensi dan sinar objek bertemu pada sisi yang berlawanan dari permukaan
hologram. Gambar rekonstruksi yang dihasilkan akan ditampilkan pada sisi yang
bertumbukan dengan sinar referensi.
Gambar 6:
Skema Kerja Hologram Tipe Refleksi (www.hyperphysics.phy-astr.gsu.edu)
Dari gambar di atas, terlihat bahwa arah sinar
referensi dan sinar objek datang secara berlawanan arah dan bertemu pada dua
sisi hologram yang berbeda. Sinar yang digunakan pada hologram refleksi dapat
berupa sinar monokromatik (Laser) maupun cahaya putih biasa. Gambar
rekonstruksi yang dihasilkan oleh hologram refleksi merupakan pantulan dari
percampuran sinar referensi dan sinar objek pada permukaan hologram. Hologram
refleksi juga dapat dibuat multi warna. Caranya, laser yang digunakan dalam
merekam gambar adalah laser tiga warna seperti merah, hijau, dan biru.
Gambar rekonstruksi yang tercipta pada hologram
refleksi jauh lebih tajam dan berkualitas, bahkan hampir tidak bisa dibedakan
dengan objek aslinya. Misalnya, jika yang dijadikan objek adalah cermin, maka
gambar rekonstruksi yang dihasilkan dapat memantulkan cahaya. Selain itu, jika
objek yang direkam adalah berlian, maka gambar rekonstruksi yang dihasilkan
mempunyai kemampuan untuk berkilau sama persis seperti berlian yang direkam.
Namun sebagai konsekuensinya, biaya produksi dari hologram refleksi menjadi
relatif lebih mahal.
·
KEGUNAAN
Hologram digunakan untuk berbagai tujuan. Dari tujuan
keamanan hingga kesenian. Beberapa kegunaan hologram dijabarkan sebagai berikut
:
1.
Seni. Para
seniman mulai melihat potensi hologram sebagai media seni. Hal ini dikarenakan
sifat hologram yang mampu berubah warna. Sehingga mampu menghasilkan seni yang
dinamis, alih-alih sebelumnya sebagai seni yang statis. Penggunaan hologram
dalam bidang seni membuktikan bahwa sains dapat berkolaborasi dengan seni.
Penggunaan hologram dalam bidang seni pertama kali dipelopori oleh galeri
Cranbrook Academy of Art di Michigan pada tahun 1968. Serta galeri Finch
College pada tahun 1970. Kedua pameran seni hologram ini banyak menyita
perhatian media nasional maupun internasional hingga seni hologram berkembang
hingga saat ini.
2.
Media Penyimpan Data. Teknik
holografi dapat digunakan sebagai media penyimpan data. Hal ini dikarenakan
sifat holografi itu sendiri yang merekam objek 3D pada lempengan hologram
memakai bantuan cahaya monokromatik (laser). Pada awal perkembangannya, media
penyimpanan yang menggunakan teknik holografi hanya menghasilkan apa yang biasa
kita sebut dengan VCD dengan kapasitas tidak lebih dari 1 GB. Namun hal
tersebut sudah membawa kemajuan signifikan dalam dunia media penyimpanan. Hal
ini karena sebelumnya hanya menggunakan disket yang kapasitasnya hanya sampai
128 MB maksimal. Namun pada saat ini, teknik holografi mampu membuat media
penyimpanan dengan kapasitas yang sangat besar dalam media yang relatif kecil
seperti Blu-Ray Disc yang mampu menampilkan video dengan kualitas HD. Bahkan
penggunaan material tertentu sebagai material hologram mampu menjadikan
kecepatan perekaman hingga mencapai tingkat Gigabit per detik.
3.
Dynamic Holography. Hologram
yang biasa kita jumpai sehari-hari kebanyakan merupakan hologram statis, yaitu
hologram yang membutuhkan waktu dalam merekam data dari sinar laser. Namun,
akhir-akhir ini para ilmuwan telah berusaha membuat material hologram yang
mampu merekam data hampir bersamaan dengan data tersebut ditulis, atau dalam
bahasa sederhananya real time hologram. Jika riset ini berhasil, maka akan
membawa kemajuan yang signifikan untuk aplikasi hologram, di antaranya untuk
image processing maupun optical computing. Hologram 3D pada film Iron Man
adalah salah satu contoh dari optical processing. Optical processing merupakan
teknologi yang sangat menjanjikan mengingat kecepatan cahaya yang mencapai 300
km/jam, jauh lebih tinggi daripada komputer masa kini yang masih menggunakan
electronic computing. Namun, para ilmuwan dan insinyur masih berusaha menemukan
material yang sangat bersifat fotorefraktif, sehingga kecepatan dari cahaya
dapat dioptimalkan untuk mendukung kecepatan optical computing.
4.
Hobi. Penggunaan
hologram telah memasuki dunia seni. Banyak seniman profesional yang
mengembangkan seni hologram. Selain itu, hologram juga banyak diminati
masyarakat luas sebagai hobi pribadi. Apalagi pada tahun 2000 di Amerika
Serikat, telah banyak tersedia paket-paket untuk membuat hologram yang dijual
bebas. Hal ini membuat masyarakat tertarik untuk membuat hologramnya sendiri.
5.
Interferometry. Sifat
hologram yang sangat sensitif terhadap getaran membuat hologram dipilih sebagai
alternatif indikator pada alat deteksi getaran. Interferometri merupakan
analisa getaran, tegangan, maupun regangan menggunakan prinsip perubahan
interferensi cahaya pada hologram. Hal ini menjadikan alat deteksi tersebut
menjadi sangat presisi karena menggunakan prinsip interferensi cahaya. Jika
pada sistem terjadi getaran yang berlebihan, maka hologram pada interferometer
akan menunjukkan gambar rekonstruksi yang berbeda dengan gambar rekonstruksi
pada saat sistem stabil. Penggunaan hologram sebagai interferometer ini sudah
dipakai pada banyak bidang dalam dunia engineering, di antaranya pengukuran tegangan,
regangan dan getaran pada suatu struktur.
6.
Keamanan. Hologram
juga dipakai untuk menjamin keaslian suatu barang seperti uang, kartu
identitas, paspor, hingga pencegahan imitasi pada produk-produk ternama.
Hologram dipilih sebagai penjamin keaslian karena hologram sangat susah untuk
ditiru. Hologram dibuat menggunakan master hologram yang harganya sangat mahal
dan sangat sulit untuk diproduksi.
· Kekurangan Dan Kelebihan
Hologram mempunyai sisi positif dan
negatif. Oleh karena itu, diperlukan kebijaksanaan pengguna dalam menggunakan
teknologi ini.
Kelebihan :
1.
Media autentifikasi yang sangat cepat dan
mudah.
2.
Mencegah pemalsuan.
3.
Fleksibel dalam aplikasi.
4.
Media ekspresi maupun seni yang menarik.
5.
Menciptakan media penyimpanan dengan
densitas yang besar.
Kekurangan :
1.
Biaya yang mahal sehingga hanya beberapa
brand tertentu yang mempu menggunakannya.
2.
Masih terbuka peluang pemalsuan seperti
uang dan paspor palsu.
Komentar
Posting Komentar